Site Loader
Jl. Letjend. S. Parman Km. 03, Wonosobo

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kepatuhan identifikasi pasien di RSI Wonosobo sudah mencapai standar 100%.

2. Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan Gawatdarurat ≤ 5 menit)

Emergency Response Time (Waktu tanggap) adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien dilakukan Triage di IGD sampai mendapat pelayanan dokter. Standar waktu tanggap pelayanan gawat darurat adalah ≤5 menit. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa waktu tanggap pelayanan gawat darurat di RSI Wonosobo belum mencapai standar. Bulan April mencapai angka 65% kemudian naik pada bulan Mei menjadi 77.42% dan 81.03% pada bulan Juni.

3. Penundaan Operasi Elektif

Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal operasi yang direncanakan. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa penundaan operasi elektif di RSI Wonosobo mencapai 0%. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi penundaan operasi elektif selama bulan April-Juni tahun 2019.

4. Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis

Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kepatuhan jam visite dokter selama bulan April-Juni masih di bawah standar nasional. Bulan April angka kepatuhan sebesar 64.80%, kemudian naik pada bulan Mei dan bulan Juni menurun menjadi 64.66%.

5. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium

Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh Dokter/Analis Laboratorium sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan). Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa waktu lapor hasil tes kritis laboratorium sudah mencapai standar 100%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa waktu lapor hasil tes kritis laboratorium tidak lebih dari 30 menit.

6. Kepatuhan Cuci Tangan

Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah (WHO,2009). Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kepatuhan cuci tangan petugas sudah mencapai standar 80%. Angka kepatuhan cuci tangan pada bulan April mencapai 81.63% kemudian bulan Mei mencapai 81.57% dan bulan Juni sebesar 80.60%.

7. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh pada pasien Rawat Inap

Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh pada pasien Rawat Inap merupakan upaya-upaya yang digunakan untuk mengurangi insiden pasien jatuh. Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko sesuai dengan standar. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kepatuhan petugas dalam upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh belum mencapai 100%. Bulan April pencapaian sebesar 94.80% kemudian bulan Mei sebesar 97.61% dan bulan Juni sebesar 99.16%. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman petugas dalam upaya pencegahan risiko jatuh pada pasien geriatric dan pasien anak < 3 tahun.

8. Kepuasan Pasien dan Keluarga

Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kepuasan pasien dan keluarga di RSI Wonosobo sudah mencapai standar 80%. Angka kepuasan bulan April sebesar 87.22%, bulan Mei mencapai 88.99% dan pada bulan Juni sebesar 84.19%.

9. Kecepatan respon Terhadap Komplain

Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kecepatan respon terhadap komplain pada bulan April dan Juni sudah mencapai standar nasional, namun pada bulan Mei turun menjadi 62.50%.

Post Author: rsi